- Back to Home »
- Sinopsis Film »
- Percy Jackson : Sea of Monsters (2013)
Posted by : Unknown
Percy Jackson: Sea of Monsters
memulai penceritaannya ketika masalah tersebut suatu hari muncul setelah
sesosok monster berhasil menerobos masuk ke dalam Camp Half-Blood dan mengancam
keselamatan para penghuninya. Setelah melalui penyelidikan, dua pimpinan Camp
Half-Blood, Dionysus (Stanley Tucci) dan Chiron (Anthony Head), lalu menyadari
bahwa pohon berdaya kekuatan magis yang selama ini melindungi Camp Half-Blood
telah diracuni dan membuatnya tidak lagi mampu menjaga keamanan Camp Half-Blood
dari serangan luar. Untuk menghilangkan racun tersebut, Dionysus dan Chiron
kemudian mengirimkan Clarisse La Rue (Leven Rambin) yang merupakan puteri
keturunan dewa Ares untuk mencari Golden Fleece yang berada di kawasan Sea of
Monsters – atau dikenal sebagai Segitiga Bermuda bagi para manusia biasa.
Keputusan untuk mengirimkan Clarisse jelas membuat Percy kecewa. Namun, bersama
dengan Grover, Annabeth serta adik tirinya, Tyson (Douglas Smith) yang juga
merupakan seorang keturunan Poseidon namun berwujud sebagai cyclops,
Percy secara diam-diam berangkat meninggalkan Camp Half-Blood dan memulai
sendiri petualangan barunya.
Percy Jackson: Sea of Monsters
memang tidak lagi disutradarai oleh Chris Columbus – yang kini lebih memilih
hanya untuk duduk di posisi produser. Beruntung, Thor Freudenthal (Diary of a
Wimpy Kid, 2010) yang menggantikan posisi Columbus memiliki kapabilitas
yang cukup dalam mengendalikan alur penceritaan film ini. Freudenthal
sepertinya sadara bahwa Percy Jackson: Sea of Monsters bukanlah sebuah
materi yang cukup kuat untuk dihadirkan dengan narasi drama yang mengikat.
Karenanya, Freudenthal kemudian memilih untuk menghadirkan Percy Jackson:
Sea of Monsters dengan ritme penceritaan yang bergerak begitu cepat serta
diiringi dengan deretan adegan aksi plus penataan visual yang harus diakui
tampil lebih baik dari seri sebelumnya. Mereka yang menggemari film-film
petualangan ringan – atau telah jatuh cinta pada seri pertama film ini – jelas
akan menyukai bagaimana arahan baru Freudenthal terhadap Percy Jackson: Sea
of Monsters.
Namun, tentu saja, berbagai gimmicks
yang dihadirkan oleh Freudenthal jelas tidak akan membutakan mata banyak
penonton dan dengan begitu saja melupakan berbagai kelemahan elemen penceritaan
yang terdapat dalam film ini. Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Marc
Guggenheim (Green Lantern,
2011), Percy Jackson: Sea of Monsters masih harus diakui belum mampu
meningkatkan kelas franchise ini menjadi sebuah seri film petualangan muda
yang layak untuk ditunggu kehadirannya di masa yang akan datang. Kebanyakan
konflik maupun adegannya jelas-jelas terasa sebagai potongan-potongan kisah
yang telah banyak dihadirkan dalam film-film sejenis buatan Hollywood lainnya.
Guggenheim juga tidak begitu mampu menghadirkan penggalian karakter yang
menarik bagi deretan karakter yang hadir dalam penceritaan film ini. Kebanyakan
karakter tersebut – khususnya karakter-karakter baru – dihadirkan tanpa latar
belakang kisah yang kuat dan mampu membuat kehadiran mereka tampil menarik.
Posting Komentar